Rumi Sufi

0
Komunitas Sufi Mevlevi dan Tarian Spiritual

Banyak cara dilakukan orang untuk mewujudkan rasa percaya dan cintanya kepada sang Maha Pencipta. Komunitas Sufi Mevlevi, misalnya baru-baru ini, mewujudkannya dengan sebuah tarian spiritual whirling dervishes. Tarian ini berasal dari Konya, Turki.

Diawali dengan membaca dua kalimat syahadat maka dimulailah tarian spiritual wirling dervishes atau tarian berputar. Diiringi musik marawis, asmahul husna serta shalawat nabi, tarian berputar merupakan bentuk pemujaan pada sang Maha Pencipta.

Meski sering dipertontonkan pada khalayak, tarian berputar bukanlah sembarang tarian untuk kepentingan pentas. Tarian ini merupakan salah satu ritual para pencinta Sufi Mevlevi atau Maulana Jallaludin Rumi.

Komunitas di Cinere, Depok, Jawa Barat misalnya menggelar ritual ini tiap Rabu malam sesudah salat Isya. Diiringi zikir yang makin cepat para penari berputar makin cepat pula. Berputar terus ke kiri seperti arah putaran tawaf.

Malam yang kian larut semakin menghanyutkan spiritualitas para penari. Tak jarang ada yang hingga seperti tak sadarkan diri. Bagi mereka tarian berputar merupakan obat penyakit jasmani dan rohani untuk melatih menjaga sikap dan emosi.

Bagi Anda yang sempat menyaksikan langsung tarian berputar, ingat jangan sekali-sekali bertepuk tangan. Ini karena tarian itu bukanlah pertunjukan melainkan ritual keagamaan. (http://news.liputan6.com/read/135024/komunitas-sufi-maghlevi-dan-tarian-spiritual)

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Komunitas Sufi Mevlevi dan Tarian Spiritual | Silahkan share Komunitas Sufi Mevlevi dan Tarian Spiritual melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top