Marilah kita memohon pertolongan kepada Tuhan agar dianugrahi pertolongan dan kekuatan mengendalikan diri.
Orang yang tidak mampu mengendalikan diri akan menemui banyak rintangan dalam meraih rahmat-Nya.
Orang yang tidak disiplin bukan hanya membuat sengasar dirinya, namun seluruh dunia ia letakkan dalam bara api.
Tanpa ada kesukaran, meja berisi hidangan diturunkan dari langit dan orang tidak payah membelinya.
Ketika beberpa pengikut Nabi Musa tidak percaya akan hal itu dan berseru, “Dimanakah merica dan miju-mijunya?”
Segera kiriman roti dan makanan dihentikan dari langit dan akibatnya mereka harus bekerja berat menanam benih dan mencangkul ladang.
Begitu pula ketika menjadi perantara bagi kaumnya, Tuhan mengirim makanan dan kemurahan dari langit berdulang-dulang.
Namun, sekali lagi jemaah yang sombong abai menunjukkan rasa hormatdan bagaikan pengemis mereka saling berebut makanan dengan rakusanya.
Manakala Nabi Isa berkata, “Inni yang terakhir kali, setelah ini tak ada lagi hidangan yang diturunkan ke bumi.”
Bercuriga dan rakus dihadapan meja Keagungan Tuhan sama dengan tak sudi mengucap syukur dan terima kasih.
Kesombongan membuat buta mata orang yang kurang ajar. Karena itu pintu rahamt di tutup bagi mereka.
Mengelak zakat memang tak menyebabkan gumpalan awan datang dari langit, namun berkembangnya pelacuran akan menyebabkan berkembangnya wabah penyakit menyebar ke seluruh negeri.
Apa pun kemurungan dan kepiluan hatimu, semua itu merupakan akibat dari perbuatan kurang ajar dan kesombongan yang melampaui batas.
Siapa yang berbuat kurang ajar di jalan sahabat ialah penjahat yang merampok harta orang ramai, dia bukan manusia sejati.
Karena patuh dan tertib, langit dilimpahi cahaya. Karena patuh dan tertib, para malaikat menjadi bersih dan suci.
Karena kurang ajar, matahari ditimpa gerhana. Dan karena kesombongan pula, Azazil (iblis) diusir dari pintu surga.
... Nantikan kelanjutannya ...
Post a Comment Disqus Facebook