Rumi Sufi

0

Suatu malam seorang berseru ”Allah!” berulang-kali hingga bibirnya menjadi manis oleh puji-pujian bagi-Nya.

Setan berkata, ”Hai kau yang banyak berkata-kata, mana jawaban ’Aku di sini’ (labbayka) atas semua seruan ’Allah’ ini?

Tak satu pun jawaban yang datang dari ’Arsy: berapa lama kau akan berkata ’Allah’ dengan wajah suram?

Ia pun patah hati dan berbaring tidur: dalam mimpi dia melihat Nabi Khidir di antara dedaunan,
Yang berkata, ”Dengar, engkau telah berhenti memuji Tuhan: mengapa engkau sesali zikirmu kepada-Nya?”

Dia menjawab, ”Karena tak datang jawaban ’Aku di sini’: aku takut diriku dijauhi dari Pintu-Nya.”

Nabi Khidir menyahut, ”Justru sebaliknya; Tuhan berfirman: Sesungguhnya ’Allah’ dalam zikirmu adalah ”Aku di sini’-Ku, dan sesungguhnya permohonan dan duka

Dan semangatmu adalah utusan-Ku kepadamu. Ketakutan dan cintamu adalah jerat untuk menangkap Karunia-Ku:

Di balik setiap ’O Tuhan’-Mu selalu ada ”Aku di sini’ dari-Ku.”


Maulana Jalaluddin Rumi, Matsnawi III, 189

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Aku Di Sini | Silahkan share Aku Di Sini melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top