Rumi Sufi

0

Perjalanan menyenangkan menuju Yang Esa, Dia lah yang menemani mereka yang sedang berpuasa.
Kupanjat atap, agar dapat kulihat Rembulan. Karena kurindukan berpuasa dengan hati dan jiwa.
Hilang akalku saat kutatap Rembulan. Sang Sultan, rajanya puasa, membuatku mabuk.
Wahai saudaraku kaum Muslim, aku telah mabuk sejak hari aku kehilangan akal.
Sungguh khasanah nan indah tersimpan di dalam puasa.
Sungguh terdapat padanya kemenangan yang mencengangkan.
Ada Rembulan lain yang dirahasiakan selain rembulan yang ini.
Ia tersembunyi di dalam tenda puasa bagaikan seorang Turki.
Siapa saja yang berkehendak mendapatkan panen puasa bulan ini, carilah jalan menuju Rembulan yang itu.
Yang wajahnya sampai pucat, bagaikan satin, memakai puasa sebagai pakaian sutranya.
Bulan ini do'a dikabulkan. Desah mereka yang berpuasa merobek langit.
Lelaki yang duduk dengan sabar di dasar sumur puasa, memenangkan cinta seluruh Mesir, dia lah Yusuf.
Ketika saat santap sahur tiba, diam lah: sehingga mereka yang kenal puasa menikmati berpuasa.
Datang lah, wahai Syamsudin yang pemberani, kebanggaan Tabriz, engkau lah panglima para prajurit, para ahli berpuasa.

Catatan:
[1] Sebuah hadits tentang keutamaan puasa:
"Setiap amal bani Adam teruntuk baginya, kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku, dan Aku lah yang akan memberinya ganjaran dengannya. Dan puasa itu perisai. Apabila salah satu diantaramu berpuasa maka janganlah merusak puasamu dengan berbicara kotor (rafats) atau kasar. Apabila dihina atau diajak bertengkar, maka hendaklah dia berkata, 'saya sedang berpuasa.' 

Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak, daripada wanginya kesturi. Dan bagi yang berpuasa ada dua kesenangan yang menggembirakannya: ketika dia berbuka dari puasanya, dia senang; dan ketika dia berjumpa Rabb-nya, dia senang karena puasanya." (Muslim, bab Puasa, no 1944)


Sumber:
Jalaluddin RumiDivan-i Kebir ghazal no 2344
Terjemahan ke bahasa Inggris dari bahasa Turki oleh Nevit Ergin; Terjemahan dari bahasa asli, Persia, ke bahasa Turki oleh Golpinarli
Dalam "Mevlana Jelaleddin Rumi; Divan-i Kebir,"Volume 18, 2002.

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Divan-i Kebir: Rayakanlah | Silahkan share Divan-i Kebir: Rayakanlah melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top