Rumi Sufi

0



Demikian lah keadaan sang pencari yang mendambakan Hadirat Rabb-nya. Ketika Rabb tampil, sang hamba sirna.

Walaupun penyatuaan dengan Rabb itu keabadiaan di atas keabadian, tapi pertama-tama itu berarti matinya sang hamba dari dirinya sendiri.

Bayangan yang mencari Cahaya lenyap, ketika Cahaya-Nya tampil.

Bagaimana akal akan bertahan ketika Dia memerintahkannya pergi?

Semuanya sirna kecuali wajah-Nya.[1]

Dihadapan wajah-Nya, musnah semua wujud dan ketiadaan: sungguh mencengangkan wujud di dalam ketiadaan.

Pada hadirat ini, semua akal lenyap: ketika pena mencapai titik ini, patahlah ia.

Catatan:
[1] Lihat QS al-Qashash [28]: 88.

Sumber:
Jalaluddin RumiMatsnavi III: 4658-4663
Dari terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Camille dan Kabir Helminski; berdasarkan terjemahan dari Bahasa Persia oleh Yahya Monastra.

Matsnawi: Lenyapnya Bayangan dalam format Video Naratif dapat disimak melalui: YOUTUBE MISTIKUS CHANNEL | Yuk SUBSCRIBE, Klik dibawah ini:







Terima kasih telah membaca Matsnawi: Lenyapnya Bayangan | Silahkan share Matsnawi: Lenyapnya Bayangan melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top