Rumi Sufi

0

Wahai jiwaku, jangan lah berputus-asa, harapan telah datang.
Yang Maha Pengasih, harapan setiap jiwa, telah tampil dari semesta tak-nampak.
Jangan lah berputus-asa, walau Siti Maryam tak lagi genggam jemarimu, cahaya yang menarik Isa ke langit telah tiba.
Jangan lah berputus-asa, wahai jiwaku, walau pun gelap sumur-penjara-mu kini, sang Raja yang membebaskan Yusuf telah datang.
Ya'qub telah membuka hijab uzlahnya. Yusuf yang menyingkap hijab Zulaikha telah tiba.
Wahai engkau yang habiskan malam hingga fajar, dalam rintihan, "Wahai Rabb;" yang Maha Pengasih mendengar permohonanmu itu, dan telah datang.
Wahai sakit, yang telah menua bersamamu, bergembira lah, obatmu telah tiba.
Wahai gerbang nan rapat terkunci, terbuka lah, karena kunci telah datang.
Engkau yang telah berpuasa, menahan diri dari Meja Perjamuan, berbuka lah dengan gembira, karena hari pertama pesta telah tiba.
Diam lah, tetap lah diam; karena dengan keagungan perintah "Kun!" diamnya ketakjubanmu telah mengatasi semua pembicaraan.

Catatan:
"Al-Maidah" (Hidangan) yang menjadi nama surat ke 5 dari al-Qur'an Suci, menyampaikan rujukan terkait bahasan di atas, pada ayat-ayat:

(112) (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan maidah dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman".

(113) Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".

(114) Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu maidah dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

(115) Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia".


Sumber:
Jalaluddin RumiDivan-i Syamsi Tabriz Ghazal 631
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A.J. Arberrydalam "Mystical Poems of Rumi," 1968.

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Divan-i Syamsi Tabriz: Harapan Telah Tiba | Silahkan share Divan-i Syamsi Tabriz: Harapan Telah Tiba melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top