Rumi Sufi

0
Revolusi Sang Matahari: Kelana Cinta Jalaluddin Rumi

oleh Nigel Watts

Ada matahari dalam diri kita, begitu terang dan begitu panas. Hanya dengan sekilas tatapan saja ia akan menghanguskan kita menjadi abu. Ada pula matahari-matahari yang berjalan dalam wujud manusia. Jika mata hati kita terbuka, kita akan melihat mereka: jejak-jejak kaki berasap yang mereka tinggalkan, aroma kemenyan dari hati mereka yang terbakar. Tetapi, orang yang demikian jarang; masih lebih jarang lagi rupa mereka. Sedikit orang yang memiliki mata untuk melihat orang seperti Syamsi Tabriz, Matahari Tabriz.

Kita terselimuti, sebagian besar kita adalah hari-hari mendung, kecemerlangan cahaya kita digelapkan oleh awan hujan. Kita hidup di negeri yang dingin dan gelap tempat matahari pucat menumbuhkan hasil panen yang pucat dan wajah-wajah yang lebih pucat lagi. Bisakah kita percaya ia akan hangat ketika kita harus memecahkan es dalam ember air setiap pagi? Dalam malam tergelap, ketika sejuring bulan membalutkan cukup cahaya untuk menunjukkan kedalaman kegelapan yang mengelilinginya -- bisakah kita percaya ada sebuah dunia warna? Perhatikan diri kita -- kita kelihatan begitu dingin, teramat buta. Matahari bersembunyi dalam diri kita; kita kerikil, tak bernilai dan ternoda karena kotoran. Cahaya matahari jatuh di atas granit, begitu kata mereka, dan batu delima pun akan muncul. Begitu pula, keberadaan manusia pun bisa diubah oleh cahaya matahari batin. Dengarkan cerita sebuah perubahan, cerita seorang Rumi dalam buku ini.

''Tetapi bagi Rumi, penggabungan metafor matahari dengan pengalaman cintanya kepada Syamsuddin (Sang Matahari), telah membuat metafor matahari Rumi begitu segar dan personal... Ia terus mengenang Syamsuddin yang cahayanya telah mengubah hidupnya menjadi benar-benar sempurna.''

Annemarie Schimmel-Profesor di Bidang Kultur Indo-Muslim Universitas Harvard

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Revolusi Sang Matahari: Kelana Cinta Jalaluddin Rumi | Silahkan share Revolusi Sang Matahari: Kelana Cinta Jalaluddin Rumi melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top