Rumi Sufi

0
Pesan Cinta dan Perdamaian Maulana Rumi Bergema Hingga Kini
Tahun 2007 Ditetapkan Sebagai Tahun Maulana Rumi

Seremoni untuk mengenang 800 tahun Maulana Jalaluddin Balkhi Rumi dihelat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara yang berlangsung itu digagas Misi Tetap Afghanistan, Iran, dan Turki, di lembaga tersebut. 

Peringatan tersebut dirancang berkaitan dengan ketetapan Unesco yang menjadikan tahun ini sebagai tahun Maulana Rumi. Sekjen PBB Ban Ki-moon ikut hadir dalam perayaan tersebut. Acara ini hanya penggalan dari serangkaian kegiatan yang dipersiapkan untuk mengenang sufi dan penyair besar asal Persia tersebut. Dalam perayaan tersebut Ban Ki-moon menyampaikan pidato sambutan yang isinya merupakan ungkapan kekagumannya terhadap Rumi. Dia mengungkapkan sangat senang bisa bergabung dengan para hadirin untuk peringatan yang sangat khusus ini. 

''Banyak dari kalian merupakan murid-murid Rumi yang berdedikasi. Yang lain ikut serta dalam diskusi panel tentang signifikansi puisinya yang dipimpin oleh akademisi terkemuka,'' ujar dia dalam kesempatan itu. Dia mengakui Rumi adalah tokoh besar. ''Tentu dengan hanya melihat sekitar ruang besar ini, saya dapat mengklaim dengan yakin delapan abad setelah kelahirannya, Maulana Rumi tetap hidup,'' ungkap dia. 

Tak cuma itu, Ban Ki-moon juga menganggap peringatan tersebut merupakan kesempatan luar biasa untuk meneguhkan pengabdian pada filsafat kemanusiaan yang digagas Rumi. Memang, kuat sekali pesan-pesan yang mengedepankan prinsip-prinsip toleransi, pengertian, serta empati dalam ajaran Maulana Rumi. 

Sufi kelahiran Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 itu memang dikenal sebagai salah satu humanis terbesar sepanjang masa. Selain toleransi, dia selalu menekankan pentingnya saling pengertian dan akses ke ilmu pengetahuan melalui cinta. Rumi juga dikenal sebagai sufi yang mendekati Tuhan lewat cintanya, bukan lewat kerja fisik. Lewat cinta pula, Rumi meyakini setiap manusia akan mampu mengenali dunia dengan lebih sempurna. 

Dibanding karya penyair yang lain, puisi-puisi Rumi sering sekali mengungkapkan kisah-kisah yang mengandung banyak makna simbolik. Berbagai puisi itu juga memberi gambaran bahwa posisi Tuhan bagi Rumi tidaklah bisa ditandingi oleh apa pun. Sedangkan kehidupan para nabi, kerap dijadikan kisah yang memberi cermin tentang hidup menawan yang memberi banyak keteladanan. 

Maulana Rumi juga senantiasa menekankan agar setiap orang terus memikirkan orang di sekitarnya, dan mencintai mereka sebagai manusia ciptaan Allah. Dengan melakukan ini, semua manusia menjadi bisa merasakan akan sifat ketergantungan satu sama lain. 

Jika dikaitkan dengan kondisi yang kini terjadi, ajaran-ajaran Rumi menjadi terasa sangat penting untuk dihadirkan kembali. Dalam kondisi nyata memang puisi-puisi Rumi itu abadi. Tapi, praktik kehidupan sehari-hari tidak mampu memaknai pesan toleransi dan kemanusiaan Rumi itu dengan baik. 

Peristiwa yang terjadi pada beberapa waktu terakhir memberi gambaran betapa jurang pemisah semakin menganga di antara komunitas-komunitas dan bangsa-bangsa. Kesenjangan itu telah membangkitkan kekhawatiran yang meluas, runtuhnya rasa toleransi, dan memakan banyak korban. Dalam hidupnya, Rumi melahirkan karya besar berjudul Masnawi

Buku yang ditulisnya selama 15 tahun itu berisi 20.700 bait syair yang penuh makna. Karya tulis lain yang ditinggalkan Rumi adalah Ruba'iyyat (sajak empat baris dalam jumlah 1.600 bait), Maktubat, serta Fiihi Maa fiihi. Semua itu mengandung nasihat penting perdamaian yang sebenarnya sangat relevan jika diterapkan untuk menekan kesenjangan yang kini terjadi. 

Selain di PBB, peringatan 800 tahun Maulana Rumi ini juga akan digelar di kantor pusat Unesco di Paris. Pelukis Iran, Hossein Mahjubi, mengungkapkan acara peringatan yang digelar oleh Tehran's Museum of Contemporary Art itu akan berlangsung Oktober mendatang. 

''Kami akan memamerkan karya kami yang diinspirasi oleh puisi-puisi Rumi dalam acara tersebut,'' ujar dia. Selain di Paris, lukisan tersebut juga akan dipamerkan di Seyhoun Gallery di Los Angeles pada 5 Januari 2008. Begitu panjang rangkaian acara yang disiapkan untuk merenungi kembali ajaran-ajaran Rumi ini. 

Sedangkan Unesco sendiri akan merayakan peringatan tersebut pada 6 September 2007. Menurut website lembaga tersebut, peringatan 800 tahun Maulana Rumi itu akan diresmikan oleh Dirjen Unesco, Koichiro Matsuura, dan tiga orang menteri yang mewakili Afghanistan, Iran, dan Turki. Dalam peringatan tersebut akan berlangsung seminar penting untuk membaca kembali jejak-jejak ajaran Rumi. 

Tiga tema utama yang akan menjadi agenda pembahasan dalam seminar itu adalah 'Kemanusiaan dalam Ajaran Rumi', 'Etika dan Pesan Spiritual Maulana Rumi', dan 'Universalitas Maulana Rumi di Abad ke-21'. Setelah itu, konferensi internasional peringatan Rumi juga akan digelar di Teheran pada 28-30 Oktober mendatang. 

Setelah memberi pelajaran hidup yang sangat bermakna, Rumi berpulang dalam usia 68 tahun. Maulana Rumi wafat pada 5 Jumadil Akhir 672 H. Kepergian Rumi untuk selamanya ini mengundang kesedihan banyak orang. Banyak sekali orang berkerumun untuk mengantarkannya ke peristirahatan terakhir. Mereka sangat kehilangan orang yang selama ini sangat dihormati. Kendati Rumi telah berpulang, ajaran-ajaran tasawufnya yang sarat dengan pesan cinta dan perdamaian akan tetap hidup.

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Rumi Sufi Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





Terima kasih telah membaca Pesan Cinta dan Perdamaian Maulana Rumi Hingga Kini | Silahkan share Pesan Cinta dan Perdamaian Maulana Rumi Hingga Kini melalui media sosial. Untuk menyimak posting terbaru silahkan Like Facebook :
| Twitter : | Youtube Channel:
Info :
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Disqus

 
Top